Kamis, 06 September 2012

Aksi Terorisme Solo, Tidak Terkait Pilkada Jakarta | Gugling

Aksi Terorisme Solo, Tidak Terkait Pilkada Jakarta | Gugling

Link to Gugling

Aksi Terorisme Solo, Tidak Terkait Pilkada Jakarta

Posted: 05 Sep 2012 10:19 PM PDT


Anggota Densus 88 tengah mengamankan bahan peledak

Anggota Densus 88 tengah mengamankan bahan peledak

Indonesia kembali menjadi korban aksi terorisme, bermula dari serentetan peristiwa yang berujung pada tewasnya aparat keamanan di Solo beberapa pekan lalu hingga puncaknya ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan terjadi di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Dugaan aksi terorisme pun menguat setelah polisi melakukan penggrebekan terhadap rumah salah satu tersangka bernama Muhammad Toriq. Di kediaman Toriq polisi menemukan sejumlah bukti yang mengindikasikan adanya gerakan terorganisir dalam aksi-aksi tersebut. Di antaranya bahan peledak untuk merakit bom beserta panduan merakitnya.

Dari bukti-bukti tersebut polisi menyimpulkan bahwa tersangka Toriq adalah anggota jaringan teroris. Kombes Rikwanto pun membenarkan bahwa Toriq ialah teroris setelah ditemukannya bahan-bahan yang diduga peledak saat olah TKP.

Adapun mengenai jaringan teroris apa yang tengah beraksi, Kombes Riwanto mengaku hal tersebut belum dapat dipastikan dan masih dalam proses penyelidikan. Toriq sendiri berhasil melarikan diri ketika polisi melakukan penggrebekan dan hingga kini masih buron.

Aksit terorisme Solo ini dinilai berbagai kalangan memiliki kaitan dengan rencana penyelenggaraan Pilkada DKI putaran kedua, karena waktu kejadian yang berdekatan dan titik awal pelancaran aksi di kota Solo yang merupakan daerah asal Cagub yang tengah naik daun, H.Jokowi. Disinyalir aksi ini merupakan ulah sekelompok oknum yang hendak menyabotase dan menggiring opini masyarakat Jakarta tentang kota Solo dan Jokowi.

Namun mengenai hal tersebut ditepis oleh seorang pengamat intelijen, Wawan Purwanto. Wawan menyatakan bahwa bom teror tersebut tak ada hubungannya dengan Pilkada DKI. Wawan juga menyatakan bahwa rencana para teroris ini sudah lama.

Selebihnya, ia menambahkan bahwa para pelaku memang mengincar momentum dimana banyak aparat tengah dikerahkan untuk mengamankan masa Lebaran. Tujuan dari aksi teror ini adalah menumpahkan dendam lama para pelaku kepada aparat kepolisian yang kerap menggagalkan aksi teror dan menangkap banyak rekan-rekan mereka. Menurutnya, kasus teror Solo ini merupakan dendam kesumat yang disimpan lama dan ditujukan pada polisi.

Meskipun aksi teror ini tidak berkaitan dengan Pilkada yang akan segera berlangsung, namun sasaran dari aksi teror ini adalah Ibukota Jakarta, pasalnya dalam proses interogasi para teroris yang telah ditangkap sebelumnya mengaku bahwa mereka sudah memiliki denah dan peta detail gedung DPR. Adapun kebenaran pernyataan ini masih terus diselidiki oleh Polri.

Warga Jakarta pun dihimbau untuk berhati-hati dan tidak meremehkan ancaman teror ini. Ansyaad Mbai selaku Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) memperingatkan bahwa kasus terorisme ini jangan dianggap enteng. Karena jaringan teroris tersebut sudah melakukan pelatihan (teror) selama beberapa kali.

Mari kita doakan agar pihak berwenang mampu mengakhiri aksi teror ini, dan para pelakunya segera diamankan agar Indonesia dapat kembali menjadi negeri yang aman, damai, dan sejahtera untuk para penduduknya.

ads

Ditulis Oleh : HANGGAR19 Hari: 14.07 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll