Senin, 01 Oktober 2012

Penyebab Tawuran Pelajar Ditinjau dari Sisi Psikologis dan 4 Faktor Pendukungnya | Gugling

Penyebab Tawuran Pelajar Ditinjau dari Sisi Psikologis dan 4 Faktor Pendukungnya | Gugling

Link to Gugling

Penyebab Tawuran Pelajar Ditinjau dari Sisi Psikologis dan 4 Faktor Pendukungnya

Posted: 01 Oct 2012 08:48 AM PDT


demo-stop-tawuran-pelajar

Demo Anti Tawuran Pelajar oleh sejumlah pelajar di Solo. Image: Tribunnews

Tawuran antar pelajar sepertinya sudah menjadi hal biasa dalam berita saat ini. Bukannya makin membaik, kasusnya makin parah saja.

Dari yang cuma menyebabkan luka ringan, hingga merebut nyawa. Masalah ini menjadi masalah yang sangat serius setelah korupsi, karena bagaimana bangsa akan bertumbuh dengan baik jika sudah bermasalah dari saat masih menjadi anak-anak.

Dari sisi psikologis, sebenarnya apa yang menyebabkan pelajar begitu brutal dan suka menyelesaikan masalah menggunakan kekerasan?

Psikologinya masih berkembang

Manusia selalu memasuki fase remaja dalam hidupnya yang terjadi saat berumur 12-23 tahun. Fase remaja memang diperlukan karena masa tersebut adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Karena sifatnya yang individual, fase remaja tidak bisa disamakan antara satu individu dengan individu lainnya.

Dalam masa-masa ini, remaja perempuan seringkali ditemukan lebih cepat mengalami perkembangan psikologis.

4 faktor ini juga menjadi alasan dibalik ringkihnya mental pelajar:

1. Faktor internal
Ketidakmampuan/kurang mampunya beradaptasi dengan lingkungan sosial yang kompleks menimbulkan tekanan pada setiap orang. Terutama pada remaja yang mentalnya masih labil dan masih dalam pencarian jati diri dan tujuan hidup. Kekompleksan seperti keberagaman budaya, kemampuan ekonomi dan pandangan tidak bisa diterima sehingga dilampiaskan lewat kekerasan.

Saat tidak mampu beradaptasi, rasa putus asa, menyalahkan orang lain dan memilih cara instan untuk memecahkan persoalan membuat rasa frustasi semakin mengendalikan emosi pelajar yang labil. Ketidakpekaan terhadap perasaan sesamanya mengakibatkan pelajar tega menganiaya hingga membunuh sesamanya. Sebenarnya, dalam diri mereka butuh pengakuan.

2. Faktor keluarga
Jika keluarga tidak bahagia, bahkan ada kekerasan dalam rumah tangga akan berdampak pada mental psikologis anak. Secara tidak langsung, remaja akan meniru pola yang ia lihat di dalam keluarganya. Anak yang terlalu dilindungi orangtuanya (dimanja) juga akan sama saja. Saat bergabung dalam kelompok sosialnya di sekolah, ia akan menyerahkan diri secara total tanpa memiliki kepribadian dan prinsip yang kuat.

Penyesuaian emosional yang kurang memadai ditambah dengan kelompok sosial yang tidak benar semakin memungkinkan terjadinya tawuran antar pelajar.

3. Faktor sekolah
Kebosanan di dalam ruang belajar mengajar seperti tindak belajar mengajar yang monoton, tidak mengijinkan siswa untuk bertindak kreatif, terlalu mengekang dan otoriter juga menjadi pengaruh. Sebagian besar hidup remaja juga dihabiskan di sekolah, tempat ia belajar sekaligus mengekspresikan dirinya. Tak heran jika sekolah sering disebut sebagai rumah kedua.

Siswa yang bosan akan memilih untuk bersenang-senang di luar sekolah. Guru sekolah dinilai sebagai pihak otoriter yang gemar menghukum siswanya ketimbang mendidik dalam arti yang sebenarnya.

4. Faktor lingkungan
Faktor ini jauh lebih luas daripada lingkungan rumah remaja. Lingkungan ini juga berbicara sekolah, media televisi, media cetak dan ketidakpuasan atas negara atau fasilitas negara. Jika diruntut dari faktor lingkungan, media-media dan teladan pemerintah juga menjadi sorotan atas tawuran pelajar.

Masih ingat dengan kasus perkelahian dewan yang terhormat? Media yang menampilkan dan oknum yang berbuat juga bisa dipersalahkan karena memberi teladan yang buruk.

Rasa solidaritas yang diberikan remaja, seringkali berada di jalur yang salah. Sebaiknya perlu ditekankan ulang akan pentingnya mengendalikan rasa solidaritas dengan akal pikiran sehat dan jiwa toleransi antar manusia yang tinggi. Solidaritas tidak selalu ikut-ikutan dalam hal buruk.

Pencegahan jangka panjang mutlak diperlukan

Sebenarnya ada pencegahan jangka pendek, tapi menurut saya pencegahan yang paling baik adalah pencegahan jangka panjang. Dari sisi psikologis, remaja harus mampu mempersiapkan diri dari masa peralihan kanak-kanak menuju dewasa dengan baik. Penerimaan jati diri yang benar akan menjadikan pribadi remaja yang stabil dan berpikiran sehat. Selain menerima diri sendiri, remaja harus mampu menerima orang lain yang memiliki banyak keragaman.

Tentunya remaja perlu adanya bantuan dari faktor keluarga, sekolah dan lingkungan. Jika pembenahan dilakukan secara penuh terhadap 4 faktor diatas, seharusnya kekerasan antar pelajar takkan terjadi. Singkatnya, pembenahan yang dilakukan akan sangat banyak cabang rantingnya.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyebab tawuran pelajar dan cara-cara pencegahannya, download makalah: INTERVENSI SOSIAL TERHADAP TAWURAN PELAJAR SMU by Ahmad Nawawi dari FIP UPI Bandung.

Inilah 8 Masalah Pada iPhone 5

Posted: 01 Oct 2012 04:20 AM PDT


Lagi-lagi penjualan iPhone seri terbaru menuai berbagai keluhan pelanggannya yang kecewa lantaran gadget mahal tersebut mengalami banyak masalah. Review ini berguna bagi Anda yang ingin membeli iPhone 5. Berikut masalah yang terjadi pada iPhone 5:

1. Kamera berbias ungu

bias-ungu-masalah-iphone5

Bias berwarna ungu ini akibat teknologi yang kurang sesuai

Hasil pemotretan menggunakan kamera iPhone saat terkena cahaya akan menghasilkan warna bias ungu. Tak hanya sumber cahaya seperti matahari tapi juga lampu. Bahkan masalah ini juga muncul di malam hari saat tak ada cahaya matahari.

Kristal safir ungu yang disematkan pada teknologi kamera iPhone 5 dituding sebagai penyebab munculnya warna ungu. Namun blog The Next Web menyatakan bahwa bias ungu tersebut lazim terjadi pada kamera sekelas DSLR dan smartphone lain. Apple sengaja memilih kristal safir tersebut karena lebih tahan lama dan tipis dibanding materi kaca seperti pada iPhone 4S.

2. Cahaya bocor

masalah-iphone-5-kebocoran-cahaya

Cahaya yang berlebih diduga akibat kebocoran

Jika pada iPhone 5 hitam muncul masalah rentan goresan yang terlihat, maka lain lagi masalah pada iPhone 5 warna putih. Saat berada dalam ruangan gelap, jelas terlihat ada kebocoran cahaya (cahaya yang keluar berlebih) pada smartphone tersebut. Sayangnya, masalah seperti ini sudah muncul sejak generasi iPhone 4S dan masih muncul di iPhone 5.

3. Rentan tergores

iphone-5-hitam-rentan-tergores

Goresan yang terjadi karena sentuhan-sentuhan ‘biasa’

iPhone diketahui rentan tergores meski sudah dipakai secara hati-hati. Parahnya, alumunium yang menyelimuti smartphone canggih tersebut tidak diberi lapisan pelindung. Menggaruk dengan benda kasar atau menaruh pada permukaan meja yang tak rata sudah cukup untuk ‘menodai’ tubuh alumunium iPhone 5 yang telanjang.

Goresan lebih terlihat pada iPhone berwarna hitam.

4. Boros baterai

masalah-iphone-5-baterai-boros

Smartphone baterai boros? Semoga bisa lebih hemat

Kali ini dari segi software, iOS versi 6 dituding sebagai penyebab borosnya penggunaan baterai pada iPhone 5. Namun beberapa sumber yakin bahwa permasalahan seperti ini merupakan masalah ‘biasa’ yang terjadi pada OS baru. Nantinya update dari iOS 6 diharapkan akan mengurangi masalah ini, bahkan menyelesaikannya.

5. Apple Maps kacau

apple-maps-iphone-5-kacau

Pemandu yang buta menuntun arah

Setelah berhenti menggunakan Google Maps, Apple memutuskan menggunakan Apple Maps peta besutan Apple sendiri. Namun masalah mulai muncul ketika diketahui bahwa data yang disimpan oleh Apple Maps ialah data-data lama. Sehingga banyak bangunan, lokasi baru dan jalan yang tak terdaftar.

Akibatnya sungguh fatal, yakni Apple Maps kerap memberikan rute jalan yang salah. Perspektif 3D Apple Maps juga masih jauh dari baik. Tim Cook selaku pengganti Steve Jobs menyarankan pengguna iPhone 5 untuk menggunakan layanan produk vendor lain sembari meminta maaf atas kegagalan Apple Maps.

6. WiFi bermasalah

iphone-5-wifi-trouble

WiFi susah konek dan lemot

Selain sulit tersambung ke WiFi, beberapa pengguna juga mengeluhkan iPhone nya yang lemot saat berusaha tersambung ke jaringan WiFi. Mungkinkah penyebabnya iOS 6 yang masih belum stabil? Bisa jadi!

7. Nano SIM Card

nano-sim-card-iphone5-error

Mungkinkah penggunaan sim card jenis baru ini masih belum fasih?

Pesan error ‘no SIM card installed’ muncul saat pengguna memasang teknologi SIM card terbaru dari Apple ini. Jika restart saja tak cukup untuk menormalkan kembali iPhone 5 tersebut, disarankan untuk membawanya ke Apple Store terdekat guna mendapatkan penggantian kartu Nano SIM yang baru.

8. Bunyi mengganggu

bunyi-mengganggu-iphone-5

Ketika bunyi dirasa mengganggu smartphone mahal

Beberap pengguna mengeluhkan adanya suara seperti ‘kletek-kletek’ saat menggoyang-goyangkan iPhone 5. Suara yang terdengar seperti tidak pasnya posisi pemasangan baterai. Beberapa pengguna menuding daerah sekitar kamera yang mengeluarkan bunyi tersebut.

Masih ingin membeli iPhone 5? Untuk saat ini, menunggu adalah saat yang bijak.

Tidak Stabil, Pengguna Samsung Galaxy Note Ini Harus Me-Restart Ponselnya Beberapa Kali Dalam Sehari

Posted: 30 Sep 2012 11:09 PM PDT


Samsung Galaxy Note

Ilustrasi

Apakah Anda menggunakan Samsung Galaxy Note? Jika iya, mungkin Anda juga akan mengalami masalah yang sama dengan pengguna smartphone ini. Melalui surat pembaca, seorang pengguna yang posisinya berada di Kotabaru Parahyangan Padalarang membeli Samsung Galaxy Note karena tertarik pada fitur dan kelebihan ponsel pintar tersebut. Ia membeli ponsel tersebut sekitar 4 bulan silam.

Satu bulan awal tidak ada masalah. Proses updating ke Android 4.0.3 Ice Cream Sandwich yang dilakukan sendiri sehari setelah barang dibeli pun berjalan mulus. Tapi beberapa masalah pun muncul kemudian yang membuat penggunanya merasa ilfil dengan smartphone Samsung ini.

Masalah-masalah yang kerap terjadi ialah hang dan munculnya pernyataan error seperti “Unfortunately, Samsung keyboard is stopped” dan “Unfortunately, TwLauncer is stopped.” Saat error seperti ini, proses restart pun terpaksa dilakukan. Sangat tak lucu jika saat ingin ber-sms atau menelpon harus melakukan restart terlebih dahulu. Dan proses error ini terjadi beberapa kali dalam sehari.

Melalui garansi resmi SEIN (Samsung Elektronik Indonesia), Alexander meminta penjelasan akan masalah pada Samsung Galaxy Note-nya tersebut. Tindakan update aplikasi terbaru pun tetap tak memecahkan masalah ketidakstabilan ponselnya. Menurut Alexander, ponsel yang lebih murah (vendor lain) ternyata tak mengalami kejadian yang sama.

Alexander pun meragukan bahwa ponselnya benar-benar ‘smart’ karena kualitasnya mendekati ‘dummy phone’. Apakah Anda mengalami hal yang sama? Jika iya silahkan share di kolom komentar di bawah ya.

Masalah pada ponsel Samsung ini bisa diakibatkan dari banyak faktor antara lain: aplikasi, operating sistem serta vendor yang memproduksi hardware. Ketidakstabilan atau ketidakcocokan dari satu faktor saja akan mempengaruhi kinerja ponsel secara keseluruhan. Error yang terjadi pada ponsel milik Alexander juga mengindikasikan adanya ketidakstabilan operating sistem milik Android tersebut.

Semoga saja Samsung segera menyelesaikan masalah diatas dan tidak mengecewakan penggunanya. Bagaimanapun juga smartphone terjangkau yang kaya fitur merupakan ponsel idaman setiap orang, asalkan stabil tentunya.

Sumber: http://www1.kompas.com/suratpembaca/read/35482?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kspwp

ads

Ditulis Oleh : HANGGAR19 Hari: 14.06 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll